Perempuan saat ini mulai sadar jika segala keputusan yang berhubungan
dengan pengelolaan sumber daya alam itu diambil akan berdampak pada
dirinya. Terlebih lagi bagi yang sudah berkeluarga, maka pertimbangan
anak-anak akan menjadi lebih utama.
Kesadaran ini mulai tumbuh, meski terhalang dengan beberapa presepsi
yang sering kali menghiraukan penilaian perempuan. Ketua Badan Eksekutif
Solidaritas Perempuan, Puspa Dewy menjelaskan, perempuan saat ini sadar
jika kerusakan pada alam maka yang berdampak pertama kali adalah diri
sendiri.
"Alam dan manusia itu terkait, tapi tidak dipungkiri alam menempatkan
perempuan lebih dekat baik dalam pemanfaatannya, atau pun implikasi jika
dirusak," kata Puspa.
Alam menyediakan pangan, dan yang menyediakan pangan kepada keluarga
adalah perempuan. Sehingga ketersediaan pangan yang ada akan
berimpilkasi langsung pada perempuan, sehingga ketika ketersediaan itu
hilang, perempuan juga yang pertama kali kesulitan.
Menurut dia, perempuan mulai bergerak melihat kebutuhan untuk berbicara.
Mengeluarkan kebutuhan bukan hanya untuk dirinya saja, tapi lebih
kepada kebutuhan bersama, baik bagi manusia atau pun alam yang di
sekitarnya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar